Tahun baru, duka dan harapan.
baraaksara |
2020 adalah tahun sesak napas. Serasa seperti mencekik leher sendiri, menyesakkan dan berpotensi mengundang maut dengan sengaja.
Indonesia mulai mengalaminya sejak awal tahun. Tepatnya tanggal 1 januari 2020 sebuah banjir besar melanda jabodetabek, 67 nyawa pulang. 36.419 jiwa mengungsi. Kurang makan, kurang tidur, berselimut khawatir.
Menyusul kemudian pembunuhan jendral Iran yang diakui oleh AS, membuat dunia maya dan nyata ketar-ketir. Bahkan tagar perang dunia ke 3 merebak dijagat maya. Sebuah jagat yang seringkali membuat khawatir, dan mengalirkannya ke dunia nyata. semua orang resah.
Tak sampai disitu pada tanggal 2 maret 2020. Cahaya matahari terbit bersama virus covid 19. di Indonesia. Semua orang harus pakai masker, kebijakan social distancing diterapkan. Kerabat tak bisa dekat, jalan tak bisa jauh, semua orang harus dirumah, tak terkecuali pekerja dan dunia usaha. Banyak yang menganggur dan bangkrut.
Ekonomi indonesia terancam. Pembatasan aktivitas masyarakat, berpengaruh pada aktivitas bisnis, dan kemudian mempengaruhi aktivitas ekonomi.
Angka pengangguran meningkat. total 1.010.579. pekerja terkena dampak. Dapur tak berasap, dompet tak terisi. Mereka masuk pada kondisi. hidup segan, mati tak mau.
Tenaga kesehatan, pers, pejabat negara, menjadi garda terdepan melawan covid 19. Sebuah partikel mematikan, yang bahkan sulit terlihat oleh mata dukun itu membunuh 510 tenaga kesehatan indonesia.
Dunia medis berduka dan masyarakat juga.
Ucapan bela sungkawa diucap dengan nada khawatir dan takut. Sebab petugas medis pun tak mampu lolos dari serangan virus, lantas masyarakat?
Pasrah dan ikut saja saran pemerintah menjadi pilihan yang bagaikan berjalan ditepian jurang. Namun harus dilakukan. Pemerintah pusing, rakyat juga.
Keadaan semakin memburuk ketika diakhir tahun yang penuh misteri ini, sebuah undang-undang bernama omnibus law, yang belum dikenal oleh sistem hukum indonesia disahkan dengan kontroversi, mulai dari undangan sidang yang mendadak, draf final yang tak diketahui mana yang “final” dan berbagai parodi lainnya.
Gelombang demonstrasi menolak omnibus law terjadi hampir di 18 provinsi. Virus, social distancing, tertutup gelombang kemarahan massa.
Masih mungkinkah kita berharap? Harapan adalah suatu keyakinan bahwa keinginan akan terwujud. harapan abstrak, namun memiliki objek yang dituju, bisa sesuatu, atau seseorang.
baca juga : mandela, sunat dan kesadaran perlawanan.
Namun kali ini keadaan. Semua orang ingin hidup didunia yang lebih baik. Dunia tanpa virus, masker yang menghalangi keindahan wajah, dan berkumpul bersenda gurau bersama kerabat, dekat atau jauh, hal sederhana yang membuat kita sadar bahwa kita manusia.
dunia terasa sepi dan perih namun perlahan mulai memperbaiki diri. Sejak banyak negara mengambill kebijakan lockdown, kegiatan industri pun terhenti.
citra satelit mengungkapkan terjadi penurunan signifikan global nitrogen dioksida (NO2), gas yang dihasilkan oleh mesin mobil dan pabrik manufaktur modern. emisi (CO2) pun berkurang, polusi suara akibat lalu- lalang kapal berkurang, membuat ikan paus gembira dan senang karena tingkat stresnya menurun dan dapat berimigrasi dengan tenang.
Manusia lebih sehat Terlebih banyak penemuan teknologi baru yang bermanfaat, seperti, penggunaan ai untuk pelayanan digital, teknologi 5g yang membuat aktifitas unggah dan unduh menjadi lebih cepat, dan kendaraan otonom. Supirnya bukan manusia, melainkan AI.
Inovasi teknologi dan semakin membaiknya kondisi udara memungkinkan kita, mahkluk paling sombong di dunia ini untuk berupaya membuat segalanya lebih baik. Saya teringat pesan kartini “habis gelap, terbitlah terang.” Juga chrisye “badai pasti berlalu.”
sumber:https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/102500165/pandemi-covid-19-apa-saja-dampak-pada-sektor-ketenagakerjaan-indonesia-?page=allhttp://lipi.go.id/siaranpress/Survei-Dampak-Pandemi-COVID-19-terhadap-Ekonomi-Rumah-Tangga-Indonesia/22123https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200106184418-12-462894/korban-tewas-banjir-jabodetabek-tembus-67-oranghttps://tirto.id/kronologi-omnibus-law-disahkan-hingga-jokowi-terima-uu-cipta-kerja-f5YMhttps://www.dw.com/id/7-dampak-virus-corona-terhadap-lingkungan/g-53184443https://liputan.co.id/2020/08/penemuan-penemuan-tercanggih-tahun-2020/
syahduh...😊
ReplyDeleteterima kasih telah sudi membaca. ngana ana mana ?
Delete